PERKEMBANGAN DAN KAJIAN KRITIS TEORI-TEORI SOSIOLOGI POST MODERNISM
UJIAN
AKHIR SEMESTER
MATA
KULIAH PERKEMBANGAN DAN KAJIAN KRITIS
TEORI-TEORI SOSIOLOGI POST MODERNISM
Nama : Fani Julia Putri
NIM : 1605649
Prodi : Pendidikan sosiologi/S2
1. Penjelasan dan contoh ilustrasi
perbedaan mendasar istilah postmodernism dan post modernitas
Pembeda
|
Postmodern
|
Postmodernitas
|
Pengertian
|
a.
Post modernism adalah kritik dari teori-teori
modern dan timbul sebagai reaksi atas impian-impian masa modern yang tidak
tercapai.
b.
Post modernism adalah perkembangan dari modernism
|
a.
Postmodernitas adalah kondisi sosial post modern
yang diakibatkan oleh teknologi informasi, globalisasi, fragmentasi gaya
hidup, hiperkonsumerisme
b.
Post modernitas merupakan suatu gerakan
kapitalisme mutakhir yang bisa dihubungkan dengan relativisme, ironi dan
parody
|
Landasan
|
a.
Postmodernisme merujuk kepada meluasnya proses
komodifikasi kehidupan sehari-hari
b.
Postmodernisme mengarah kepada bentuk pemikiran
dalam humanitas dan ilmu sosial
|
Postmodernitas
merujuk pada pada masa sejarah yang umumnya dipahami sebagai kelanjutan dari
era modern
|
Pemikiran
|
Postmodernism
adalah suatu cara berpikir tentang posmodernitas, dunia sangat berbeda
sehingga membutuhkan cara berpikir yang seluruhnya baru.
|
Postmodernitas
menyertakan perbedaan dan komplektisitas, tumbuhnya multikulturalisme urban.
|
Ciri-ciri
|
a.
Kaum postmodernisme menolak jenis grand narratives (cerita-cerita besar)
yang mencirikan sebagian besar teori sosiologi klasik. Kaum postmodernisme
lebih menyukai penjelasan yang terbatas atau sama sekali tidak ada penjelasan
b.
Penolakan terhadap tendensi penetapan batas-batas
antar berbagai disiplin
c.
Lebih tertarik untuk menggugah dan mengejutkan pembaca
daripada menggeluti wacana akademik yang cermat dan bernalar.
|
Ciri-ciri
posmodernitas menurut Fredric Jameson yaitu :
a.
Posmodernitas adalah dunia yang tidak mempunyai
kedalaman yang termasuk dunia simulasi
b.
Posmodernitas adalah dunia yang kekurangan dalam
hal rasa dan emosi
c.
Sulit membedakan kondisi zaman antara masa lalu,
masa kini dan masa depan
d.
Sebagai pengganti dari teknologi-teknologi
modernitas yang eksplosif, meluas dan produktif
|
Bila diilustrasikan
antara postmodernisme dengan postmodernitas ialah seperti orang saat berjalan
harus menggunakan mata. Maksudnya adalah bahwa posrmodernisme ibarat sebagai
mata dimana berfungsi sebagai pemikiran atau paham-paham mengenai
postmodernisme. Sedangkan postmodernitas diibaratkan sebagai jalan yaitu suata
era atau kondisi masyarakat pada saat postmodernism.
2. Teori sosiologi setelah post
modernisme dan teori after post modernism
Teori-teori sosiologi
terus mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya masyarakat. Teori
sosiologi berkembang dari teori sosiologi klasik sebagai cikal bakal
intelektual dari perubahan besar masyarakat yang terjadi di abad ke-16 yang
berkembang tidak hanya dalam satu negara saja, namun terjadi pula di berbagai
negara. Teori klasik lebih membahas
mengenai pemikiran-pemikiran para tokoh di zamanya diantara tokoh-tokoh yang
terkenal yaitu August Comte dengan teorinya positivisme, Karl Marx dengan teorinya
pertentangan antar kelas borjuis dan proletar, Emile Durkheim dengan teorinya
solidaritas organis dan mekanis, fakta sosial dan teori bunuh diri. Kemudian
adapula Max Weber dengan teorinya etika protestan dan tokoh-tokoh lain.
Kemudian berkembang
pula teori sosiologi modern yang memperdalam dan memperluas cakupan dari
sosiologi klasik. Dalam teori sosiologi modern ini lebih memusatkan
perhatiannya kepada aliran-aliran sosiologi. Adapun teori-teori dalam sosiologi
modern ini diantaranya adalah teori fungsionalisme struktural, teori konflik,
teori pertukaran sosial, teori interaksionisme simbolik. Terdapat perbedaan
antara teori sosiologi klasik dengan modern. Bahkan perbedaan pemahaman pun
terjadi dalam teori sosiologi modern itu sendiri. Contohnya ialah ketika dalam
teori sosiologi klasik, Karl Marx memperkenalkan konflik antar kelas, namun
dalam teori sosiologi modern Lewis Coser memperkenalkan pemahaman konfliknya
dengan konflik realistis dan non realistis. Adapula konflik dalam teori
sosiologi modern menurut Ralf Dahrendof ialah konflik dalam masyarakat
industri.
Setelah teori sosiologi
modern muncul pula teori yang saat ini
terjadi yaitu teori sosiologi postmodern yang mendeskontruksi
pemikiran-pemikiran dari teori sosiologi modern yang sangat terlihat oleh
masyarakat umum ialah pada arsitektur bangunan contohnya museum Louis Vuitton
yang unik. Pemikiran post modernisme didasarkan kepada beberapa hal diantaranya
bahwa tidak ada kebenaran yang absolut, perspektif mengenai kemajuan suatu
sosial bukan bergantung pada ilmu pengetahuan melainkan pada moral sosial itu
sendiri, dan pemikiran-pemikiran liar lainnya. Adapun salah satu tokoh yang
terkenal dalam teori sosiologi postmodern yaitu Nietzsche seorang filsuf dengan
gaya eksistensialisme dan nihilisme.
Maka jika dilihat dari
perkembangan-perkembangan teori sosiologi klasik sampai ke teori sosiologi
postmodern sudah terlihat perbedaan-perbedaannya baik itu sebagai konstruksi
maupun dekonstruksi sosial. Lalu bagaimana dengan teori sosiologi after
postmodernisme? Mungkinkah ada? Ya jawabannya mungkin. Karena jika dilihat dari
perkembangannya adanya teori baru menggantikan atau menyempurnakan atau bahkan
pula mengkritik teori lama. Jika dikaitkan dengan filsafat, maka teori
pengembangan dan perkembangan ilmu dapat di lihat dari tiga cara yaitu
verifikasi, falsifikasi ataupun revolusi ilmiah. Sebuah teori, jika dilihat
dari sudut pandang verifikasi maka harus dapat dibuktikan kebenarannya dengan
pengujian hipotesis. Kemudian jika dilihat dari pemahaman falsifikasi, sebuah
paradigma atau pemahaman harus dapat dibuktikan kesalahannya sehingga
memunculkan paradigma atau pemahaman baru. Selain verifikasi dan falsifikasi,
teori dapat berkembang pula dengan revolusi ilmiah. Maksudnya ialah bahwa jika
ada paradigma lama mengenai teori sosiologi postmodern yang sudah diakui oleh
sebagian besar masyarakat dan masyarakat sudah nyaman dengan teori tersebut,
sementara di lain pihak ada masyarakat yang tidak setuju dengan paradigma lama
tersebut yang memunculkan sebuah anomali. Anomali akan mencapai tahap krisis
apabila perbedaan atau pertentangan pendapat dari ahli teori sosiologi
postmodern dan sosiologi after-postmodern sudah mencapai puncaknya. Maka jika
sudah mencapai tahap kritis demikian, akan muncul paradigma baru untuk menjawab
sebuah persoalan-persoalan baru dalam masyarakat yang disebut dengan teori
sosiologi after-modern. Sehingga bisa saja kelemahan-kelemahan dalam teori
sosiologi postmodern di kritik oleh teori sosiologi after-postmodern. Diantara
kelemahan-kelemahan teori sosiologi postmodern dari pemahaman sosiologi klasik
dan modern adalah sebagai berikut :
a.
Teori sosiologi postmodern di kritik
karena kegagalannya untuk menjadi standar ilmiah modern.
b.
Karena pengetahuan yang dihasilkan oleh
para postmodernis tidak dapat dipandang memiliki bentuk gagasan yang ilmiah,
sehingga lebih baik teori sosiologi postmodern ini dipandang sebagai ideologi
saja.
c.
Karena tidak ada batasan kaidah-kaidah
ilmiah, para postmodernis bebas melakukan berbagai macam gagasan. Bahkan
terkadang sifat wacana postmodern yang berlebihan dapat menyulitkan sebagian
besar mereka yang berada di luar perspektif tersebut untuk menerima
prinsip-prinsip dasarnya.
d.
Gagasan postmodernisme seringkali tidak
mudah dipahami dan abstrak. Walaupun mengalami perubahan, pembaca tidak dapat
menyadari perubahan tersebut.
e.
Dalam analisisnya mengenai kritikan pada
masyarakat modern, tetapi kritikan para ahli postmodernisme dipertanyakan
validitasnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar kritikan tersebut tidak
memiliki sebuah landasan normatif untuk membuat penilaian tersebut.
Bisa saja kelemahan-kelemahan postmodernisme diatas
dikritik oleh para ahli dari teori after-postmodenisme. Teori
after-postmodenism bisa sebagai konstruksi atau dekonstruksi dari teori
sosiologi post modern.
3. Penelusuran genealogis yang kritis
tentang korelasi antara struktur sosial dan perilaku dalam paradigma postmodern
Jhon Lechte dalam 50 filsuf kontemporer bahkan mengelompokan periodesasi
perkembangan teori strukturalisme menjadi, strukturalisme awal, strukturalisme
dan post-strukturalisme. Reaksi terhadap strukturalisme semakin terasa sejak
munculnya gagasan post-strukturalis yang diperkenalkan Deridda. Menurut para
filsuf berpendapat bahwa tidak ada teori sosial yang kaku dan statis dalam
merespon dan menganalisis setiap perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik
dalam bidang politik, sosial maupun ranah keilmuan. Seiring kemunculan para
pemikir baru, menjadikan strukturalisme sebagai dasar kajian yang tidak dapat
lepas dari perubahan baik secara teoritik maupun metodologi sebagaimana prinsip
teori sosial yang senantiasa berubah dan berkembang. Kritik terhadap teori
strukturalisme berkembang menunjukkan bahwa teori-teori sosial justru muncul
dari gagasan dan pemikiran teoritik sebelumnya.
Teori postmodern merupakan persilangan antara teori
klasik dan teori modern. sehingga postmodern hadir sebagai jalan tengah
diantara keduanya. Dalam teori modern strukturalisme dipandang bahwasanya
manusia terikat oleh struktur bahasa. Namun dalam postmodern, Derrida membuat
pemikiran baru mengenai struktualisme yang disebut dengan postsrtuktualisme.
Menurutnya, institusi sosial dan tulisan tidak dapat membatasi masyarakat.
Lebih lanjut, jika para struktualis memandang tatanan dalam sistem bahasa,
menurut Derrida bahasa bersifat tidak stabil dan tidak tertata sehingga ilmuwan
pun memiliki kemungkinan yang kecil untuk mencari kaidah-kaidah dasar bahasa.
Sehingga Derrida membuat pemikiran dengan perspektif dekonstruksi dan
subversif. Derrida pun mendekonstruksi
atau melawan sebuah logisentrisme. Baginya, logoisentrisme tidak hanya
memberhentinya filsafat, tapi juga berakhirnya semua ilmu pengetahuan manusia.
Ia ingin membebaskan tulisan dari segala sesuatu yang menguasainya. Selain
Derrida, Guattari berpendapat bahwa struktur masyarakat dalam post
struktualisme bisa diibaratkan masyarakat nomaden atau Schizopreni. Menurut Deleuze-Guattari orang yang schizo menciptakan diri
sendiri sebagai manusia bebas, tidak bertanggung jawab, menyendiri, dan
gembira, serta pada akhirnya
dapat mengatakan dan melakukan sesuatu atas namanya sendiri, tanpa harus minta
izin; hasrat yang tidak membutuhkan apapun. Pendapat lainnya dari Foucault,
berpendapat bahwasanya post struktualisme masih terdapat unsur struktualisme
yang cukup kuat namun bukan sebagai model perilaku formal yang ditentukan oleh
aturan. Foucault memberikan pemahaman juga mengenai
wacana. Jika berbicara wacana berarti
berbicara tentang aturan-aturan, praktik-praktik yang menghasilkan pernyataan-pernyataan
yang bermakna pada satu rentang historis tertentu. Wacana menurut Foucault
berkaitan erat dengan konsep kekuasaan. Konsep kekuasaan Foucault berbeda
dengan konsep kekuasaan yang telah ada sebelumnya. Foucault mendefinisikan
kembali kekuasaan dengan menunjukkan ciri-cirinya, bahwa kekuasaan itu
tersebar, tidak dapat dilokalisasi, merupakan tatanan disiplin dan dihubungkan
dengan jaringan, memberi struktur kegiatan-kegiatan, tidak represif tetapi
produktif, serta melekat pada kehendak untuk mengetahui. Kekuasaan Foucault
bukanlah milik tetapi strategi. Dalam hal ini Foucault tidak memisahkan antara
pengetahuan dan kekuasaan. Tidak ada pengetahuan tanpa kekuasaan dan tidak ada
kekuasaan tanpa pengetahuan.
Post struktualisme sangat erat kaitannya dengan
perilaku manusia. Dalam struktualisme modern, sistem bahasa dan sosial memiliki
batasannya masing-masing yang mengatur kehidupan manusia. Namun struktualisme
dalam postmodern atau yang dikenal dengan post struktualisme, yang intinya
perilaku manusia menjadi bebas. Artinya tidak ada batasan, aturan, dan tidak
terpenjara oleh bahasa maupun institusi sosial. Manusia secara genealogis, atau
secara alamiah dapat berbuat atau berperilaku sesuai dengan keinginannya dan
hasrat alamiahnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari Guattari dimana
korelasi antara post struktualisme dengan perilaku manusia dapat menjadikan
manusia bebas, tidak bertanggung jawab, menyendiri, dan gembira, serta pada akhirnya dapat mengatakan dan
melakukan sesuatu atas namanya sendiri, tanpa harus minta izin. Aturan-aturan
dalam masyarakat masih tetap ada namun bukan menjadi patokan baku untuk
perilaku masyarakat. Perilaku dalam masyarakat dari kacamata poststruktualisme
berkaitan dengan pengetahuan. Dimana orang yang memiliki pengetahuan akan dapat
kebebasanlebih luas karena mereka mempunyai strategi untuk berkuasa.
4. Penjelasan Scott Lash mengenai
kontinuitas dan diskontinuitas antara modernism dan postmodernisme
Pemikiran
masyarakat akan terus berkembang baik
secara teoritik maupun metodologi agar dapat memahami masyarakat yang
senantiasa dinamis dan berkembang, sehingga teori postmodern menjadi sebuah persilangan
antara teori klasik dan teori modern dan postmodern hadir sebagai jalan tengah
diantara keduanya guna menjawab perkembangan masyarakat yang dinamis tersebut.
Scott Lash memandang
postmodern memiliki continuitas dengan modernism dimana continuitas tersebut
adalah berupa pemecahan masalah yang ada pada era modernism. Namun di sisi lain
postmodern memiliki diskontinuitas dengan modernism karena dapat menimbulkan
bahaya bagi kehidupan masyarakat.
Adapun continuitas
dalam teori postmodern polanya terlihat dalam perkembangan teori konflik yaitu
mulai dari era klasik, modern hingga postmodern. Teori sosiologi klasik,
memandang konflik yang dicetuskan oleh Karl Marx beranggapan bahwa konflik
terjadi antar kelas yaitu kelas proletar dan kelas borjuis dalam kepemilikan
modal. Selanjutnya dalam perkembangan teori sosiologi modern, konflik bukan
hanya sebagai pertentangan antar kelas semata melainkan sebagaimana yang
dikemukakan oleh Ralf Dahrendorf bahwa konflik saat era modern terjadi karena
perkembangan masyarakat industri. Sejalan dengan perkembangan teoritik guna
memahami masyarakat, berkembanglah dalam post modern yang menyatakan bahwa
konflik dalam masyarakat terjadi karena adanya pembangunan dan kepentingan
politik. Perkembangan teori tersebut diakibatkan oleh pola komunikasi dan
budaya massal.
Disamping continuitas,
teori modern dalam pandangan postmodern memiliki discontinuitasnya.
Discontinuitas dalam modern yaitu mengenai strukturalisme dan fungsionalisme.
Teori struktualisme dan fungsionalisme dalam era modern tidak dapat dipakai
lagi ke dalam pemikiran postmodern. Hal ini dikarenakan postsruktualis menolak semua struktur yang
membatasi perilaku dan fungsi manusia. Menurut Scott Lash, modernisme adalah
sebuah proses differensiasi kultural dimana ada pemisahan antara kultural dan
sosial. Bentuk-bentuk yang tadinya tidak terlihat jelas mulai terlihat
perbedaannya dengan yang lain. Contohnya pemisahan seni religius dan sekuler
ataupun pembedaan antara seni dengan sains. Sedangkan bagi penganut
poststruktualis, manusia itu harus mengikuti kehendak alamiahnya yang mana
terkadang berbenturan dengan struktur dan tidak terbelenggu oleh norma dan
institusi sosial. Dalam postmodernisme,
Lash membagi ke dalam dua jenis yaitu spektral dan sakral. Spektral berkaitan
dengan pengertian konvensional mengenai postmodern yaitu konsumerisme
individualis. Sedangkan organis berkaitan dengan adanya gerakan-gerakan sosial
baru seperti gerakan perempuan, gerakan hijau maupun gay atau lesbian.
5.
Pokok bahan diskusi kelompok
a.
Kelompok
sendiri
Kelompok saya membahas mengenai Nietzsche bagian
awal yaitu mengenai “Senjakala Berhala”. Adapun resume diskusinya sebagai
berikut :
Pokok
bahan diskusi
|
Penjabaran
|
Profil
Nietzsche
|
Nietzcshe
adalah seorang filsuf dan dia menulis mengenai subjek-subjek tradisonal
filsafat barat; masalah kedirian (being) dan kemenjadian (becoming),
kenampakan dan kenyataan, determinasi dan kebebasan, sebab akibat, dari
filsuf lain. Nietzsche merupakan anak Darwin dan saudaranya Bismarck. Darwin
dengan teorinya the survival of the fittest yang memiliki makna yang kuatlah
yang menang, yang berhasil bertahan hidup, sehingga dalam hal perjuangannya
untuk tetap hidup ini maka moral, atau moralitas tidak memperoleh tempat.
Sedangkan Bismarck adalah manusia jenius yang didambakan, orang yang
mengetahui realitas-realitas baru kehidupan, di mana tidak ada moralitas
selain moralitas kekuasaan, moralitas hero, yang diperlukan bukan moralitas
budak melainkan moralitas aristocrat, moralitas tuan yang kuat-kuasa.
|
Pemikiran
Nietzsche
|
|
Kritikan
Nietzsche
|
a.
Kebenaran itu tidak sederhana
b.
Alami adalah saat seseorang melepaskan
ketdakalamiannya lepas spiritualisnnya
c.
Manusia adalah kesalahan Tuhan atau Tuhan
kesalahan manusia?
d.
Kemauan pada sistem tidak punya integritas
e.
Gagasan yang diperoleh dengan berjalan itu memiliki
nilai
|
Masalah
Socrates
|
Hidup
adalah sakit yang berkepanjangan, kata Socrates sebelum ia meninggal.
Socrates yang mengumbarakan tentang kebajikan tentang kebahagiaan menurut
Nietzsche adalah pembohong. Dialektika Socrates seolah olah seperti Tuhan
karena banyak pengikutnya banyak yang mengaguminya. Socrats membicarakan
tentang nilai kehidupan padahal seseorang yang bijak tidak bisa melihat nilai
kehidupan.
Socrates
membicarakan tentang memerangi dekadensi. Itu menurut Nitetzsche adalah
penipuan. Kalau moralitas bisa diperbaiki bisa diperbaiki dengan ajaran
kristen itu adallah kesalahpahaman. Karena agama mengharuskan kita berbuat
sesuatu dan melarang kita berbuat sesuatu. Hal itu bisa memerangi insting
sendiri. Bagi Nietzshe kalau kita memerangi insting sendiri adalah suatu
dekadensi.
|
Nalar
dalam filsafat
|
Mempelajari
sejarah dengan mempercayai apa yang telah di lihat pada panca indra. Orang
biasa itu bagi Nietzsche adalah orang-orang yang ingkar pada indra. Karena
nalar adalah penyebab pemalsuan bukti atas indra. Bagi Nietzsche dunia yang
kata orang adalah dunia maya (dunia fana) adalah satu-satunya dunia, dunia
‘nyata’ (akhirat) hanya dunia yang ditambahkan dusta.
Nietzsche
memandang Tuhan hanyalah sebuah konsep yang dibuat oleh manusia.
Manusia
yang percaya pada Tuhan adalah manusia yang terjebak dengan tata bahasa.
Karena dari kata-kata akan membentuk sebuah ilusi, ilusi akan membentuk
sebuah eksistensi mengenai konsep Tuhan itu sendiri.
|
Dunia
nyata adalah mitos
|
a.
Dunia akhirat yang bisa dimasuki oleh orang-orang
yang berbuat kebajikan hanyalah sebuah ilusi. Karena dunia nyata tidak bisa
dibuktikan
b.
Moralitas anti alam
Ajaran gereja
muncul setelah Tuhan mati itu semua memusuhi kehidupan. Ada ajaran gereja
yang bertentangan dengan eksistensi diri maka jika kita memendam keinginan
kita yang bertentangan dengan ajaran gereja itu sama saja kita memusuhi Tuhan
seumur hidup kita.
|
4
kekeliruan besar
|
a.
Akibat sebagai penyebab
b.
Agama adalah perintah
c.
Kausalitas palsu
d.
Imaginer adalah penyebab psikologis yang keliru
|
Petualangan
manusia bukan waktunya
|
a.
Renan dengan teologinya merupakan perusakan akal
karena dosa asal
b.
Sainte Beuve
: tidak ada keberanian membebaskan eksistensi manusia
c.
Imiato Christi
: pperempuan abadi
d.
G. Eliot :
moral Kristen adalah perintah
e.
George Sand
: bermurah hati mengekang keinginan diri
f.
Psikolog :
adanya kode etik mengekang kebebasan karena adanya idealisasi
g.
Nurani intelektual : munafik sejati
|
b.
Kelompok
lain
Kelompok lain yang saya
ambil ialah dari diskusi dari kelompok perbandingan antara teori-teori
sosiologi klasik, modern dan postmodern. Pembahasan ini menarik bagi saya,
karena dapat mengklasifikasikan teori-teori sosiologi. Berikut inti dari
pembahasannya :
1)
Teori sosiologi klasik
Teori
klasik lebih membahas mengenai pemikiran-pemikiran para tokoh di zamanya
diantara tokoh-tokoh yang terkenal yaitu August Comte dengan teorinya
positivisme dan sosial statis. Auguste
Comte membagi masyarakat atas dua bagian utama yaitu model masyarakat statis
(sosial statics) yang menggambarkan struktur sosial kelembagaan masyarakat dan
prinsip perubahan sosial yang meliputi sifat-sifat sosial (agama seni,
keluarga, kekayaan, dan organisasi sosial), dan sifat kemanusian (naluri emosi,
perilaku, dan inteligensi). Karl Marx dengan teorinya
pertentangan antar kelas borjuis dan proletar. Selain itu Karl Marx menolak pendekatan positif dan menggunakan
pendekatan historis. Karl marx terpengaruh Hegel, tetapi mengganti idealisme dengan materialism. Emile
Durkheim dengan teorinya solidaritas organis dan mekanis, fakta sosial dan
teori bunuh diri. Fakta sosial terbagi menjadi dua yaitu fakta materian dan non
material. Fakta material berkaitan dengan gaya arsitektur, bentuk teknologi, dan hukum dan
perundang-undangan, relatif mudah dipahami karena keduanya bisa diamati secara
langsung.
Sedangkan fakta non material yaitu moralitas , kesadaran kolektif , representatif kolektif , arus sosial , pikiran kelompok. Kemudian
adapula Max Weber dengan teorinya etika protestan. Marx memberikan suatu teori mengenai masyarakat
kapitalis yang didasarkan pada gambarannya atas hakikat alamiah manusia.Marx
percaya bahwa manusia pada dasarnya produktif, yakni untuk dapat bertahan
hidup, manusia perlu bekerja dalam, dan bersama alam.
Weber
memberikan Pemikiran tentang
kelas, status, dan kekuasaan.
menurut Weber konsep
kelas merujuk pada sekelompok orang yang ditemukan pada situasi kelas yang
sama. Jadi bukanlah komunitas, melainkan sekedar kelompok
orang yang berada dalam situasi yang sama. kelas hadir dalam tatanan ekonomi.
2)
Teori sosiologi modern
Dalam
teori sosiologi modern ini lebih memusatkan perhatiannya kepada aliran-aliran
sosiologi. Adapun teori-teori dalam sosiologi modern ini diantaranya adalah teori
fungsionalisme struktural, teori konflik, teori pertukaran sosial, teori
interaksionisme simbolik. Talcott Parsons mengemukakan teori
fungsionalisme struktural yang membahas mengenai perubahan yang terjadi dalam suatu sistem tidak akan
merubah atau menghancurkan keseluruhan pola melainkan akan menciptakan
ketahanan”. Ada empat fungsi penting untuk semua sistem
“tindakan”, yang dikenal dengan skema AGIL.
Robert
Merton
mengemukakan bahwa sebagaimana
struktur atau institusi dapat menyumbang pemeliharaan bagian-bagian lain dari
sistem sosial, struktur, atau institusi pun dapat menimbulkan akibat negatif
pada sistem sosial.
Merton memperkenalkan adanya
dua fungsi yaitu Manifest dan Latent. Fungsi manifest (nyata) fungsi yang diharapkan. Contohnya perbudakan berfungsi untuk meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat
Selatan.
Kemudian fungsi latent (tersembunyi) fungsi yang tidak diharapkan.
Contohnya yakni perbudakan
menyediakan sejumlah besar anggota kelas rendah untuk membantu meningkatkan
status kulit putih Selatan, baik yang kaya maupun yang miskin.
Dalam teori konflik dikemukakan oleh Ralf Dahrendorf dan Lewis Alfred Coser Ralf Dahrendorf
membahas mengenai antitesis
dari teori fungsionalisme structural, “tidak mungkin semua perubahan yang terjadi selalu
melahirkan konsensus, pasti akan ada konflik.”
Lewis
Alfred Coser membahas mengenai konflik sosial sangat dibutuhkan dalam kehidupan
masyarakat, konflik sosial adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang
mendasar untuk merangsang terciptanya akselarasi perubahan sosial, memperkuat
solidaritas in-group dan memperjelas batas-batas struktur.
3)
Teori sosiologi postmodern
Post Modernisme merupakan kritik atas masyarakat modern dengan segala
mitos yang ada di belakangnya. Mengkritik segala sesuatu yang diasosiasikan
dengan modernitas, yaitu pada akumulasi pengalaman peradaban barat seperti
industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi.
-
Menolak
world view: Post modern cenderung menolak apa yang biasanya disebut pandangan
dunia
-
Tidak
ada kebenaran mutlak, tidak ada rasio universal.
-
Menolak
dikotomi atau penyeragaman hal-hal tertentu seperti disiplin akademis, budaya
dan kehidupan
-
Postmodernisme
(kultural,seni,film arsitektur dsb) produk kultural modern
Rerefensi
John Lechte. (2001). “50 Filsuf Kontemporer: Dari Strukturalisme sampai
Poststrukturalisme” (terj.), Penerbit Kanisius.
Nietzsche, Friedrich. (2002). “Senjakala Berhala dan Anti-Krist”. Jogjakarta:
Yayasan Bentang Budaya
Ritzer,
George. (2014). “ Teori Sosiologi Dari
Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern”. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
S,
Bryan turner. (2008). “Runtuhnya
Universalitas Sosiologi Barat”. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Suma, Riella
Rusdiarti. (2008). “Struktur dan Sifatnya dalam Pemikiran
Michel Foucault”. Jakarta: Universitas Indonesia.
Komentar
Posting Komentar