Esai LPDP Tema : kontribusi bagi Indonesia



Tema : kontribusi bagi Indonesia
            Saya adalah lulusan s1 prodi pendidikan sosiologi UPI tahun 2015. Dulu saya tidak sempat berpikir akan melanjutkan kuliah sebagai sarjana, namun berkat adanya program bidikmisi, maka pada tahun 2011 saya mengikuti seleksi dan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Alhamdulillah saya pun lolos dan bisa kuliah s1 dengan gratis berkat bantuan dari pemerintah dalam program bidikmisi.
            Pada saat kuliah, saya aktif dalam berbagai kegiatan mahasiswa juga tidak lupa dengan tetap mengimbangi dalam kegiatan akademik. Saya pernah mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan diantaranya pengabdian pada masyarakat, penulisan karya tulis ilmiah, kegiatan kaderisasi, olimpiade sosiologi, dan lain sebagainya. Ketika pengabdian pada masyarakat, saya mengadakan berbagai program diantaranya memberikan pendidikan untuk anak di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah dan juga ikut memajukan koperasi desa. Serta saya dan teman-teman merencanakan untuk mengadakan sekolah yang setara dengan SMA mengingat wajib belajar 12 tahun yang diprogramkan pemerintah. Karena di desa tempat pengabdian belum ada satu pun sekolah menengah atas, padahal antusias masyarakat untuk belajar sangat tinggi.
Saya pun pernah menjadi panitia dalam berbagai acara, salah satunya dalam olimpiade sosiologi. Olimpiade sosiologi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda yaitu siswa SMA untuk meningkatkan potensi diri dalam bidang sosiologi yang kelak bisa menjadi generasi bangsa yang cerdas.
Saat kuliah saya pernah mengikuti beasiswa One Asia Foundation. Beasiswa tersebut merupakan kerjasama antara Jepang dengan negara ASEAN. Pelatihan beasiswa tersebut diselenggarakan selama satu semester, yang setiap minggunya diberikan materi mengenai berbagai upaya negara ASEAN, khususnya Indonesia dalam meningkatkan pembangunan nasional. Materi-materi yang diberikan dalam pelatihan beasiswa tersebut membuka mata saya, bahwa Indonesia masih harus dibina khususnya dalam menghadapi Masyarakat ekonomi ASEAN.
Selama kuliah saya pun pernah terjun langsung ke masyarakat selama enam bulan dalam program KKN. Pada saat KKN ada beberapa program yang saya dan teman-teman berikan untuk masyarakat diantaranya pelatihan bahasa asing, pengajian, membantu mengembangkan usaha pertanian masyarakat, serta ikut serta dalam memperingati kemerdekaan Indonesia.
Penelitian saya ketika s1,  berfokus kepada masyarakat yakni analisis konflik pengambilan lahan kehutanan. Mengingat banyaknya permasalahan konflik yang terjadi khususnya konflik masyarakat dan pemerintah. Bila dibiarkan terus menerus maka akan terjadi disintegrasi bangsa.
            Saya pun pernah menjadi guru sukarelawan di SMP Terbuka Cimenyan. Tentunya menjadi guru di sekolah terbuka pengalaman baru bagi saya. Lokasi sekolah yang jauh dari tempat kostan dan menumpuknya tugas perkuliahan tidak menyulutkan semangat saya untuk berbagi ilmu dengan mereka. Mereka sangat antusias untuk belajar, hanya sayang antusias mereka tidak di dukung oleh orang tua masing-masing. Karena kebanyakan orang tua lebih menginginkan anaknya bekerja, membantu mencari uang dibandingkan dengan sekolah. Dari mereka saya banyak belajar.
            Pengalaman mendidik secara formal pun saya dapat ketika program latihan profesi (PLP). Saat itu saya magang sebagai tenaga pendidik di salah satusekolah swasta di Bandung selama enam bulan. Ketika PLP hal yang lebih saya fokuskan disana ialah attitude siswa karena disana banyak siswa yang pintar namun sikapnya kurang baik.
Selepas lulus kuliah, saya mengajar di salah satu SMA di Cianjur sebagai guru sosiologi. Menjadi seorang pendidik, menuntut saya untuk lebih peka, kritis dan banyak belajar lagi. Belajar bukan hanya dari akademik semata tapi juga belajar arti kehidupan yang sesungguhnya. Alhamdulillah saya pun dapat membimbing siswa dalam perlombaan olimpiade dan cerdas cermat sosiologi dengan membawa piala dan mengharumkan nama sekolah.
            Saya berharap kelak generasi muda Indonesia bisa menjadi generasi emas yang dapat memperbaiki segala aspek kehidupan di Indonesia. Bagi saya sendiri, sumber daya manusia merupakan aset terpenting untuk mencapai Indonesia yang lebih baik. SDM yang berkualitas bisa dicapai dengan pendidikan yang baik dan berkualitas pula. Saya menginginkan agar kelak tidak ada lagi anak yang putus sekolah apalagi karena masalah ekonomi. Karena menurut berbagai sumber yang saya baca, sampai saat ini masih banyak anak di Indonesia yang putus sekolah, bahkan ada pula yang masih buta huruf. Saya bercita-cita menjadi dosen, sehingga saya pun akan berusaha untuk mendidik dan memotivasi mereka agar tetap semangat untuk sekolah walau betapa sulitnya rintangan yang dihadapi.
             

Komentar

  1. Assalamu'alaikum. Bagus sekali pengalaman dan tulisan nya Mb Fani. Kalau boleh tau. Apakah Mb lulus seleksi lpdpny?

    BalasHapus
  2. Perkenalkan mbk nama saya mastuki, lulusan S1 iain jember/UIN Jember. saya juga bidikmisi sama seperti jenengan. dan tahun ini saya insya allah ngepplay beasiswa LPDP AFIRMASI. mhon sambungan komunikasinya mbk. kalau jenengan berkenan

    mastukitjokroaminoto@gmail.com

    BalasHapus
  3. Luar biasa proses perjuangannya...proficiat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer