Pengalaman seleksi substansif lpdp
Oleh : Fani Julia Putri
Pengalaman Seleksi Substansif LPDP
Kalo pada kepo seleksi substansif berarti kebanyakan dari kalian lulus seleksi administrasi. Ciee , selamat yaa. Maaf ya pembahasan kali ini bahasanya kadang formal kadang engga. Maklum tugas Pra PK numpuk, mata pun lelah hehe L Meskipun begitu harus tetap semangat yaa temans J
Kali ini saya akan membahas seleksi substansif LPDP. Apa itu seleksi substansif?? Seleksi substansif adalah seleksi kedua sekaligus penentu dalam meraih beasiswa LPDP ini yang ditempuh setelah pengumuman kelulusan seleksi administrasi.
Kebijakan seleksi substansif yang saya alami (batch 2 2016) ada sedikit perbedaan dengan seleksi substansif sebelumnya. Pas kemarin sekitar bulan Mei saya tes, ada tiga bentuk yaitu wawancara, esai on the spot dan leader group discussion. Kita bahas satu satu yaa..
Pertama saya mengikuti esai on the spot terlebih dahulu (proses penentuan seleksi di infokan lewat email beserta tanggal dan tempatnya). Sebelumnya saya sudah mencari informasi mengenai bagaimana tips dan trik lolos seleksi substansif ini dari berbagai pihak. Dan juga perlu di ingat, bahwa dalam seleksi substansif kita harus update informasi berita terkini yang sedang hangat di masyarakat. Saya kebagian tema “Peran pemerintah terhadap imigran di Indonesia” (agak kurang lengkap, maaf lupa L). Dalam esai on the spot ini, katanya harus memperhatikan tanda baca yang jelas, ejaan EYD, bahasa, dll. Tentu saja dengan alur pembuka, isi, penutup. Dan alangkah lebih baik jika opini dalam esai disertai kutipan dari berita ternama. Makanya sebelum seleksi harus banyak baca berita, hehe. Saran saya, ketika ada salah salam penulisan langsung coret saja, engga usah pake type-x untuk menghemat waktu. Kita harus menulis esai ini dalam waktu 30 menit. Waktu itu saya mengambil judul “ TKW di Negeriku Indonesia”. Paragraf pertama berisikan pengertian pekerja migran, pengertian TKW, dan kontribusi TKW bagi Indonesia. Paragraf kedua menceritakan permasalahan TKW di Indonesia dimana pekerjaan ini dianggap sebelah mata oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Paragraf ketiga berisikan solusi dari pemerintah dan masyarakat terhadap perasalahan TKW tersebut. Di dalam solusi juga saya mencantumkan sedikit mengenai sosiologinya, hehe. Karena background saya dari pendidikan sosiologi. Kalau kalian lanjut ke luar negeri, esai wajib inggris. Kalau di dalam negeri ya pake bahasa Indonesia saja.
Setelah tes esai tersebut, saya mengikuti tes LGD. Dimana tes LGD ini kita dibagi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 8-10 orang. Terus kita di suruh diskusi mengenai tema yang diberikan. Temanya pasti yang sedang booming. Lagi-lagi memang tes substansif ini harus menuntut kita harus uptodate. Ingat dalam diskusi, jangan terlalu aktif dan jangan juga terlalu pasif. Jika ingin menyampaikan pendapat, langsung ke intinya ga usah berbelit-belit. Dan jangan menjatuhkan pendapat teman secara frontal walaupun tidak setuju. Tema LGD saat itu “Solusi pemerintah dalam memberikan hukuman terkait pemerkosaan dan pembunuhan Yuyun”.Alhamdulillah, waktu itu kasus ini lagi booming banget. Jadi seengganya tau gimana kasusnya. Walaupun nanti kita di beri waktu 5 menit untuk baca artikel mengenai tema tersebut. Kita juga dikasih kertas kecil untuk menulis catatan. Tipsnya kertas tersebut kita gunakan untuk mencatat opini kita dan teman-teman, agar penguji tau kalo kita memperhatikan. Karena nanti kertas ini bakal dikumpulin. Tips lainnya sampaikan pendapat sesuai dengan background kita. Saat itu saya mengusulkan hukuman dikaitkan dengan konsep sosiologi juga yakni pengendalian sosial, karena kasus tersebut merupakan penyimpangan sosial. Di dalam diskusi, saya menyarankan kalau pemerintah harus memperhatikan tiga aspek pertama pengendalian secara preventif (sebelum terjadi penyimpangan) caranya dengan literasi, kompetensi dan karakter (ngutip dari Pak Anies Baswedan, hehe). Kedua pengendalian kuratif (saat terjadi penyimpangan) caranya dengan mengekspos kasus tersebut ke masyarakat luas, agar masyarakat aware terhadap sesama. Yang ketiga koersif (sesudah penyimpangan) dengan hukuman yang membuat efek jera, saat itu saya mengusulkan hukuman kebiri kimiawi.
Lanjut ke seleksi berikutnya yaitu seleksi wawancara. Perhatikan bobot nilai wawancara katanya mencapai 70%. Berarti wawancara ini merupakan seleksi yang paling penting. Saya melaksanakan seleksi wawancara di hari berikutnya. Malam harinya saya baca kembai esi yang telah saya buat yang dikirimkan pada seleksi administrasi dan draft perkiraan pertanyaan yang bakal muncul. Tips juga untuk kalian, kuasai esai dan buat pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul. Ini beberapa pertanyaan yang sudah saya siapkan sebelumnya, saya udah ngelist kurang lebih 20 pertanyaan tapi lupa catatannya ilang. Yang saya ingat :
Perkenalan diri
Alasan mengambil DN
Alasan memilih kampus dan prodi tujuan
Alasan memilih LPDP
Alasan kita pantas mendapat beasiswa ini
Kontribusi apa yang akan diberikan
Permasalahan skripsi
Rencana studi
Pengalaman organisasi
Pengalaman paling sedih
Pengalaman paling bahagia
Hal yang paling ditakuti
Sukses terbesar
Profil keluarga
Maaf yaa saya lupa apa lagi L yang keinget Cuma segitu. Saya sudah mempersiapkan jawabannya, tapi hanya dalam bahasa Indonesia. Dapat kabar katanya ada juga penguji yang walaupun kita mengambil kuliah dalam negeri tapi tetap bertanya pake bahasa inggris. Saya punlangsung mempersiapkan jawaban dengan bahasa Inggris dan berlatih percakapannya dengan kakak kosan terbaiks kak Serly Zumeri dan temannya kak Ayu yang membantu mentranslate ke bahasa Inggris. Maklum bahasa Inggris saya pas-pasan. Tips lagi yaa, persiapkan jawaban dalam dua bahasa, jangan kayak saya persiapinnya dadakan. Esok harinya pas tes, seharusnya saya tes pukul 11.00 WIB. Namun pukul 10.00 WIB saya sudah nyampe lokasi. Oia lupa lokasi tes saya di Gedung Keuangan Negara jl.Asia Afrika Bandung. Lima menit saya sampai langsung dipanggil ke dalam ruangan untuk wawancara. Karena wawancara waktunya bisa fleksibel. Kaget juga dipanggil lebih awal, sumpah deg-degan banget. Saya di wawancarai oleh 3 orang dosen dari ITB, UI dan UGM. Dan eng ing engggggg coba tebak?! Draft pertanyaan beserta jawaban dua bahasa yang saya siapkan semalaman tidak banyak membantu. Pertanyaannya bener-bener unpredictable banget.. berikut percakapan yang masoh saya ingat..
Penguji : Perkenalkan diri pake bahasa Inggris
Saya : Ok Sir. I will....bla bla bla..
Penguji : Anda mengajar sebagai guru, nah jika kuliah gimana ngajarnya?
Saya : Oh saya sudah mempunyai surat izin belajar dari atasan jadi, bla bla....
Penguji : Setelah lulus kuliah akan tetap mengajar atau bagaimana ?
Saya : Saya ingin menjadi dosen, karena...........
Penguji : Loh padahal sudah jelas Anda berkontribusi sebagai guru, di sekolah negeri malah. Ko mau jadi dosen. Emangnya di Cianjur ada prodi pendidikan sosiologi? ( Gilaaaakkkk, ini shock question banget buat saya, karena emang sih di Cianjur belum ada prodi pendidikan sosiologi)
Pokoknya pas wawancara saya di bolak balik deh pendiriannya.. antara dosen dan guru. Karena udah grogi duluan, saya pun jadi plin plan. Karena asalnya saya jawab dosen, tapi setelah dapat masukan dari pnguji, berubahlah menjadi guru. Padahal katanya wawancara ini kita harus teguh pendirian. Hufttttt.... So bad !:(
Wawancara berlangsung sekitar 45 menit. Saya pun udah pasrah akan hasilnya. Karena memang kurang maksimal dalam wawancara tersebut.
Hingga tiba tanggal 10 juni 2016 (Jum'at pertama di bulan Ramadhan) pengumuman seleksi substansif batch 2 2016.. Deg-degan asliiii...
Alhamdulillah saya lulus.. J
Seminggu kemudian 17 Juni 2016 (Jum'at kedua di bulan Ramadhan) pengumuman seleksi mahasiswa pascasarjana UPI..
Alhamdulillah, maka nikmat Allah mana lagi yang kau dustakan?
Oiaai itun rincian pendanaan dari LPDP.
Mantap kan??
Ayoo daftar sekarang, mumpung masih muda. Ini ceritaku, mana ceritamu?? Tunggu ceritaku tentang PK ya. Saya PK 75 insya allah diadakan 22-27 Agustus 2016. Doakan ya teman-teman J
Pengalaman Seleksi Substansif LPDP
Kalo pada kepo seleksi substansif berarti kebanyakan dari kalian lulus seleksi administrasi. Ciee , selamat yaa. Maaf ya pembahasan kali ini bahasanya kadang formal kadang engga. Maklum tugas Pra PK numpuk, mata pun lelah hehe L Meskipun begitu harus tetap semangat yaa temans J
Kali ini saya akan membahas seleksi substansif LPDP. Apa itu seleksi substansif?? Seleksi substansif adalah seleksi kedua sekaligus penentu dalam meraih beasiswa LPDP ini yang ditempuh setelah pengumuman kelulusan seleksi administrasi.
Kebijakan seleksi substansif yang saya alami (batch 2 2016) ada sedikit perbedaan dengan seleksi substansif sebelumnya. Pas kemarin sekitar bulan Mei saya tes, ada tiga bentuk yaitu wawancara, esai on the spot dan leader group discussion. Kita bahas satu satu yaa..
Pertama saya mengikuti esai on the spot terlebih dahulu (proses penentuan seleksi di infokan lewat email beserta tanggal dan tempatnya). Sebelumnya saya sudah mencari informasi mengenai bagaimana tips dan trik lolos seleksi substansif ini dari berbagai pihak. Dan juga perlu di ingat, bahwa dalam seleksi substansif kita harus update informasi berita terkini yang sedang hangat di masyarakat. Saya kebagian tema “Peran pemerintah terhadap imigran di Indonesia” (agak kurang lengkap, maaf lupa L). Dalam esai on the spot ini, katanya harus memperhatikan tanda baca yang jelas, ejaan EYD, bahasa, dll. Tentu saja dengan alur pembuka, isi, penutup. Dan alangkah lebih baik jika opini dalam esai disertai kutipan dari berita ternama. Makanya sebelum seleksi harus banyak baca berita, hehe. Saran saya, ketika ada salah salam penulisan langsung coret saja, engga usah pake type-x untuk menghemat waktu. Kita harus menulis esai ini dalam waktu 30 menit. Waktu itu saya mengambil judul “ TKW di Negeriku Indonesia”. Paragraf pertama berisikan pengertian pekerja migran, pengertian TKW, dan kontribusi TKW bagi Indonesia. Paragraf kedua menceritakan permasalahan TKW di Indonesia dimana pekerjaan ini dianggap sebelah mata oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Paragraf ketiga berisikan solusi dari pemerintah dan masyarakat terhadap perasalahan TKW tersebut. Di dalam solusi juga saya mencantumkan sedikit mengenai sosiologinya, hehe. Karena background saya dari pendidikan sosiologi. Kalau kalian lanjut ke luar negeri, esai wajib inggris. Kalau di dalam negeri ya pake bahasa Indonesia saja.
Setelah tes esai tersebut, saya mengikuti tes LGD. Dimana tes LGD ini kita dibagi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 8-10 orang. Terus kita di suruh diskusi mengenai tema yang diberikan. Temanya pasti yang sedang booming. Lagi-lagi memang tes substansif ini harus menuntut kita harus uptodate. Ingat dalam diskusi, jangan terlalu aktif dan jangan juga terlalu pasif. Jika ingin menyampaikan pendapat, langsung ke intinya ga usah berbelit-belit. Dan jangan menjatuhkan pendapat teman secara frontal walaupun tidak setuju. Tema LGD saat itu “Solusi pemerintah dalam memberikan hukuman terkait pemerkosaan dan pembunuhan Yuyun”.Alhamdulillah, waktu itu kasus ini lagi booming banget. Jadi seengganya tau gimana kasusnya. Walaupun nanti kita di beri waktu 5 menit untuk baca artikel mengenai tema tersebut. Kita juga dikasih kertas kecil untuk menulis catatan. Tipsnya kertas tersebut kita gunakan untuk mencatat opini kita dan teman-teman, agar penguji tau kalo kita memperhatikan. Karena nanti kertas ini bakal dikumpulin. Tips lainnya sampaikan pendapat sesuai dengan background kita. Saat itu saya mengusulkan hukuman dikaitkan dengan konsep sosiologi juga yakni pengendalian sosial, karena kasus tersebut merupakan penyimpangan sosial. Di dalam diskusi, saya menyarankan kalau pemerintah harus memperhatikan tiga aspek pertama pengendalian secara preventif (sebelum terjadi penyimpangan) caranya dengan literasi, kompetensi dan karakter (ngutip dari Pak Anies Baswedan, hehe). Kedua pengendalian kuratif (saat terjadi penyimpangan) caranya dengan mengekspos kasus tersebut ke masyarakat luas, agar masyarakat aware terhadap sesama. Yang ketiga koersif (sesudah penyimpangan) dengan hukuman yang membuat efek jera, saat itu saya mengusulkan hukuman kebiri kimiawi.
Lanjut ke seleksi berikutnya yaitu seleksi wawancara. Perhatikan bobot nilai wawancara katanya mencapai 70%. Berarti wawancara ini merupakan seleksi yang paling penting. Saya melaksanakan seleksi wawancara di hari berikutnya. Malam harinya saya baca kembai esi yang telah saya buat yang dikirimkan pada seleksi administrasi dan draft perkiraan pertanyaan yang bakal muncul. Tips juga untuk kalian, kuasai esai dan buat pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul. Ini beberapa pertanyaan yang sudah saya siapkan sebelumnya, saya udah ngelist kurang lebih 20 pertanyaan tapi lupa catatannya ilang. Yang saya ingat :
Perkenalan diri
Alasan mengambil DN
Alasan memilih kampus dan prodi tujuan
Alasan memilih LPDP
Alasan kita pantas mendapat beasiswa ini
Kontribusi apa yang akan diberikan
Permasalahan skripsi
Rencana studi
Pengalaman organisasi
Pengalaman paling sedih
Pengalaman paling bahagia
Hal yang paling ditakuti
Sukses terbesar
Profil keluarga
Maaf yaa saya lupa apa lagi L yang keinget Cuma segitu. Saya sudah mempersiapkan jawabannya, tapi hanya dalam bahasa Indonesia. Dapat kabar katanya ada juga penguji yang walaupun kita mengambil kuliah dalam negeri tapi tetap bertanya pake bahasa inggris. Saya punlangsung mempersiapkan jawaban dengan bahasa Inggris dan berlatih percakapannya dengan kakak kosan terbaiks kak Serly Zumeri dan temannya kak Ayu yang membantu mentranslate ke bahasa Inggris. Maklum bahasa Inggris saya pas-pasan. Tips lagi yaa, persiapkan jawaban dalam dua bahasa, jangan kayak saya persiapinnya dadakan. Esok harinya pas tes, seharusnya saya tes pukul 11.00 WIB. Namun pukul 10.00 WIB saya sudah nyampe lokasi. Oia lupa lokasi tes saya di Gedung Keuangan Negara jl.Asia Afrika Bandung. Lima menit saya sampai langsung dipanggil ke dalam ruangan untuk wawancara. Karena wawancara waktunya bisa fleksibel. Kaget juga dipanggil lebih awal, sumpah deg-degan banget. Saya di wawancarai oleh 3 orang dosen dari ITB, UI dan UGM. Dan eng ing engggggg coba tebak?! Draft pertanyaan beserta jawaban dua bahasa yang saya siapkan semalaman tidak banyak membantu. Pertanyaannya bener-bener unpredictable banget.. berikut percakapan yang masoh saya ingat..
Penguji : Perkenalkan diri pake bahasa Inggris
Saya : Ok Sir. I will....bla bla bla..
Penguji : Anda mengajar sebagai guru, nah jika kuliah gimana ngajarnya?
Saya : Oh saya sudah mempunyai surat izin belajar dari atasan jadi, bla bla....
Penguji : Setelah lulus kuliah akan tetap mengajar atau bagaimana ?
Saya : Saya ingin menjadi dosen, karena...........
Penguji : Loh padahal sudah jelas Anda berkontribusi sebagai guru, di sekolah negeri malah. Ko mau jadi dosen. Emangnya di Cianjur ada prodi pendidikan sosiologi? ( Gilaaaakkkk, ini shock question banget buat saya, karena emang sih di Cianjur belum ada prodi pendidikan sosiologi)
Pokoknya pas wawancara saya di bolak balik deh pendiriannya.. antara dosen dan guru. Karena udah grogi duluan, saya pun jadi plin plan. Karena asalnya saya jawab dosen, tapi setelah dapat masukan dari pnguji, berubahlah menjadi guru. Padahal katanya wawancara ini kita harus teguh pendirian. Hufttttt.... So bad !:(
Wawancara berlangsung sekitar 45 menit. Saya pun udah pasrah akan hasilnya. Karena memang kurang maksimal dalam wawancara tersebut.
Hingga tiba tanggal 10 juni 2016 (Jum'at pertama di bulan Ramadhan) pengumuman seleksi substansif batch 2 2016.. Deg-degan asliiii...
Alhamdulillah saya lulus.. J
Seminggu kemudian 17 Juni 2016 (Jum'at kedua di bulan Ramadhan) pengumuman seleksi mahasiswa pascasarjana UPI..
Alhamdulillah, maka nikmat Allah mana lagi yang kau dustakan?
Oiaai itun rincian pendanaan dari LPDP.
Mantap kan??
Ayoo daftar sekarang, mumpung masih muda. Ini ceritaku, mana ceritamu?? Tunggu ceritaku tentang PK ya. Saya PK 75 insya allah diadakan 22-27 Agustus 2016. Doakan ya teman-teman J
Mbak, cara mendapatkan LoS bagaimana? mohon info terimakasih
BalasHapus